Asal Untung' di Proyek Jalan, Kualitasnya Kemudian PHO Ruas Kalawara-Kulawi Disoal?

Kondisi Terkini Proyek BPJN Sulteng Ruas Kalawara-Kulawi, foto 28/11/2023


'Asal Untung' di Proyek Jalan, PHO Ruas Kalawara-Kulawi Disoal?

Sigi, Warta Bhayangkara - Proyek rekonstruksi ruas jalan Kalawara-Kulawi-Sirenja yang menguras kantong APBN sebesar Rp156,6 Miliar di Sulawesi Tengah mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari Advokat dan Konsultan Hukum di Sulawesi Tengah.

Kepada tim reportase Jefrisman Tanduru, S.H, 4/12/2023 mengatakan proyek yang membentang di tanah kelahirannya perlu disikapi dengan serius Aparat Penegak Hukum di Sulawesi Tengah.
Drainase rusak di ruas jalan Kalawara-Kulawi proyek milik PT.Wika PPK 1.6 BPJN Sulawesi Tengah, foto 28/11/2023

Beberapa hal yang jadi pertanyaan sekaligus sorotan adalah terkait teknis pelaksanaan pekerjaan yang ditengarai tidak berdasarkan aturan dalam kontrak.

Pasalnya, proyek menelan APBN ratusan miliar baru beberapa bulan selesai dikerjakan mengalami kerusakan cukup parah seperti kerusakan badan jalan, kerusakan drainase, kerusakan talud pengaman bahu jalan, ambles bahu jalan dan juga kerusakan jaring pengaman lereng.
Material konstruksi proteksi lereng bukit ruas jalan Kalawara-Kulawi dari anyaman sabut kelapa tampak rusak, foto 28/11/2023


Adanya kerusakan infrastruktur di proyek jalan Kalawara-Kulawi mengindikasikan bahwa kualitas pekerjaan sangat rendah.

Faktor lain terjadinya kerusakan jalan lebih disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait, sehingga rekanan diduga ada celah 'memainkan'  volume konstruksi dalam pelaksanaanya.
Jalan berlubang ruas jalan Kalawara-Kulawi, proyek PPK 1.6 BPJN Sulawesi Tengah, foto 28/11/2023

Sebagai putra daerah sekaligus Praktisi Hukum dan Pemerhati Pembangunan di Kabupaten Sigi, dirinya berharap Aparat Penegak Hukum turun melakukan pendalaman di lokasi pekerjaan.
Proyek milik PPK 1.6 BPJN Sulawesi Tengah, foto 28/11/2023

Apalagi ruas jalan Kulawi merupakan satu-satunya jalur distribusi logistik dan hasil pertanian masyarakat di wilayah itu.

Kalau proyek tersebut benar-benar mematuhi teknis dalam kontrak, bisa dipastikan dapat memenuhi hajat hidup orang banyak sesuai umur rencana pembangunan. Pungkasnya.

Dugaan PHO "Dipaksakan"

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim media sejak 02 Januari hingga 28/11/2023 di Kabupaten Sigi provinsi Sulawesi Tengah, sejumlah fakta dugaan 'janggal' pekerjaan dan 'sarat kepentingan' mengiringi pelaksanaan proyek tersebut.
Kanan Cocomesh, kiri atas Cocomesh dan kanan bawah Geomat dengan jaring kawat, perbedaan konstruksi proteksi lereng bukit ruas jalan Kalawara-Kulawi, foto 2 Januari 2023

Berikut Uraian Singkat Dalam Artikel Ini!

Pelaksanaan PHO atau serah terima hasil pekerjaan, berdasarkan temuan tim media tanggal 2 Januari 2023, kontruksi proteksi lereng bukit desa Omu rusak dimana-mana.

Melihat kerusakan itu, tim media memberikan informasi awal kepada Satker dan PPK melalui gambar dan video, meski tidak ditanggapi namun hal itu merupakan informasi penting yang harus ditindaklanjuti pejabat berwenang atau memerintahkan rekanan pemenang tender melakukan perbaikan.

Faktanya hingga PHO dilaksanakan, jaring pengaman lereng disinyalir tidak dilakukan perbaikan sampai 28/11/2023.

Dugaan kuat PHO proyek 'dipaksakan' mengemuka saat reportase 28/11/2023.

Selain itu, pihak terkait diduga menabrak aturan yang tercantum dalam LKPP nomor 9 tahun 2018 terkait serah terima hasil pekerjaan. 

Pejabat penandatanganan kontrak atau PPK seharusnya melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan bersama konsultan pengawas, tim ahli serta tim teknis.  

Pemeriksaan tersebut dilakukan atas kesesuaian hasil pekerjaan diruas Kalawara-Kulawi, sehingga jika kemudian terdapat dugaan cacat hasil pekerjaan, pejabat terkait harus memerintahkan penyedia untuk melakukan perbaikan perbaikan atas kekurangan atau kerusakan pekerjaan.

Tahapan-tahapan ini yang kemudian diduga tidak dilakukan oleh oknum-oknum saat penandatanganan berita acara serah terimah hasil pekerjaan dalam proyek yang telah menggerus kocek APBN dengan nilai ratusan miliar rupiah.

Namun apa hendak dikata, nasi sudah menjadi bubur, proyek rekonstruksi ruas jalan Kalawara-Kulawi-Sirenja telah diserahterimakan.

Kepala satuan kerja Edwin Manurung ST yang dikonfirmasi 2/1/2023 dan 28/11/2023 hingga 4/12/2023 tidak merespon konfirmasi tim media.

Begitupun PPK 1.6 Franco A. Uktolseja, dikonfirmasi 2 Januari 2023 dan 16 Januari di kantornya jalan Kijang dan terakhir 28/11/2023 tidak memberikan tanggapan sampai berita ini tayang.

Kerusakan jalan Kalawara-Kulawi mengundang reaksi keras masyarakat, seperti yang disampaikan Frans, proyek baru beberapa bulan selesai rusak dimana-mana, bahkan bila musim hujan banyak lumpur menutupi badan jalan dan jika tidak hati-hati berkendara bisa terbawah lumpur karena badan jalan sangat licin.

" Perna diperbaiki aspalnya tapi hitungan hari rusak " ujarnya 30/11/2023 di Sadaunta. 

Saatnya masyarakat menanti sikap profesional aparat penegak hukum melakukan audit investigasi. TIM 



Tags :

bm
Created by: Redaksi